Selasa, 15 Januari 2008

DATA BASE RESERVASI HOTEL

Mayantara hotel and resort merupakan bangunan yang sangat luas yang berdiri diatas puncak villa gunung buring. Dengan lokasi diatas puncak menjadikan tempat ini banyak diminati oleh para wisatawan domestic maupun mancanegara



1.NAMA HOTEL: MAYANTARA HOTEL AND RESORT
Mayantara hotel and resort merupakan bangunan yang sangat luas yang berdiri diatas puncak villa gunung buring. Dengan lokasi diatas puncak menjadikan tempat ini banyak diminati oleh para wisatawan domestic maupun mancanegara karena dari hotel ini kita dapat melihat keindahan kota Malang yang sangat menakjubkan,selain hawa yang sejuk, kita juga dapat melihat keindahan panorama pegunungan yang mengelilingi tempat ini.Lokasi yang tidak jauh dari pusat kota dan hanya ditempuh dalam waktu 20 menit menjadikan hotel ini ramai pada waktu liburan maupun hari kerja, karena hotel ini memberikan kenyamamanan dan berbagai fasilitas penunjang yang menjadikan liburan lebih menyenangkan dan sambil berlibur.Hotel ini memiliki 300 kamar yang dibagi menjadi beberapa type,sepeti:Standart room, Superior room, Junior Deluxe room, Deluxe room, Executive Suite room, President Suite room.Mayantara Hotel n Resort juga menyediakan beberapa fasilitas,seperti:Swimming pool,Bromo Coffe Shop,Kelud Bar,My Place Karaoke,Mini bar,Mini kitchen,Satelit tv,24 hours room service,laundry,meeting rooms,drugstore,Maya's Spa,Buring Golf and Family Club,airlines counter,Merapi hall for birthday party and wedding party,Buring Giant Supermarket,Eltari mini Zoo,and Kampung tour.Bagi tamu Mayantara Hotel and resort akan mendapatkan snack,welcome drink,makan pagi untuk 2 orang,dan koran setiap hari

2. Member:
- KTP,SIM,atau ID CARD yang masih berlaku

3.Transaksi:
- Harga yang berlaku belum termasuk take service
- Harga yang berlaku hanya untuk satu hari penginapan
- Waktu chekin pada jam 14.00
- Waktu chekin pada jam 12.00
- Tamu dilarang membawa fasilitas hotel yang tidak termasuk guest supplies,jika terjadi akan didenda 3X lipat dari harga asli.

4.Tabel Data base



Read More......

Jumat, 11 Januari 2008

Konsep Dasar Basis Data

Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan (relasi). Relasi biasanya ditunjukan dengan kunci dari tiap file yang ada. Dalam satu file terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan direkam dalam satu record.



Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan (relasi). Relasi biasanya ditunjukan dengan kunci dari tiap file yang ada. Dalam satu file terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan direkam dalam satu record.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu :
1. Bersifat data oriented dan bukan program oriented.
2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.
3. Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.
4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah
5. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.
Prinsip utama basis data adalah pengaturan data dengan tujuan utama fleksibelitas dan kecepatan dalam pengambilan data kembali. Adapun Tujuan basis data diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Efisiensi meliputi speed, space dan accurancy.
2. Menangani data dalam jumlah besar.
3. Kebersamaan pemakaian (Sharebility).
4. Meniadakan duplikasi dan inkonsistensi data.
Sistem basis data merupakan perpaduan antara basis data dan sistem manajemen basis data (SMBD). Komponen-komponen sistem basis data meliputi :
1. Perangkat Keras (Hardware) sebagai pendukung operasi pengolahan data.
2. Sistem Operasi (Operating System) atau perangkat lunak untuk mengelola basis data.
3. Basis data (Database) sebagai inti dari sistem basis data.
4. Sistem Manajemen Basis Data (SMBD).
5. Pemakai (User).
6. Aplikasi lain.
Perangkat untuk menjaga abstraksi data dikenal dengan sebutan data model. Data model merupakan kumpulan konsep yang dapat digunakan untuk menggambar struktur data. Struktur basis data meliputi tipe data, relationship, dan beberapa syarat yang harus dipenuhi basis data.
Ada beberapa definisi yang umum digunakan dalam basis data, yaitu :
Entitas : Entitas adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya direkam. Pada bidang Administrasi Siswa misalnya, siswa, buku, pembayaran.
Atribut : Atribut biasa disebut juga data elemen, data field, atau data item yang digunakan untuk menerangkan suatu entitas dan mempunyai harga tertentu, misalnya atribut dari entitas pegawai diterangkan oleh, nama, umur, alamat, pekerjaan.
Data Value (Nilai Data) : Data Value adalah data aktual atau informasi yang disimpan pada tiap data, elemen, atau atribut. Atribut nama pegawai menunjukan tempat dimana informasi nama karyawan disimpan, nilai datanya misalnya adalah Anjang, Arif, Suryo, dan lain-lain yang merupakan isi data nama pegawai tersebut.
File/Tabel : Kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang elemen yang sama, atribut yang sama, namun berbeda nilai datanya.
Record/Tuple : Kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan menginformasikan tentang suatu entitas secara lengkap. Satu record mewakili satu data atau informasi.

1. Persyaratan Basis Data
Ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan pada pembuatan file basis data agar dapat memenuhi kriteria sebagai suatu basis data, yaitu :
a) Redudansi dan inkonsistensi data : Penyimpanan data yang sama dibeberapa tempat disebut redundansi, hal ini menyebabkan pemborosan dan menimbulkan inkonsistensi data (data tidak konsisten) karena bila terjadi perubahan terhadap data maka data harus dirubah dibeberapa tempat, hal ini tentunya tidak efisien.
b) Pengaksesan data : Data dalam basis data harus siap diakses oleh siapa saja yang membutuhkan dan mempunyai hak untuk mengaksesnya. Oleh karena itu perlu dibuat suatu program pengelolaan atau suatu aplikasi untuk mengakses data yang dikenal sebagai DBMS.
c) Data terisolasi untuk standarisasi : Jika data tersebar dalam beberapa file dalam bentuk format yang tidak sama, maka akan menyulitkan dalam menulis program aplikasi untuk mengambil dan menyimpan data, oleh karena itu data dalam satu database harus dibuat satu format sehingga mudah dibuat program aplikasinya
d) Masalah keamanan (security) : Tidak setiap pemakai sistem basis data diperbolehkan untuk mengakses semua data, misalnya data mengenai gaji pegawai hanya boleh dibuka oleh bagian keuangan dan personalia, sedang bagian gudang tidak diperkenankan untuk membukanya. Keamanan dapat diatur dan disesuaikan baik ditingkat basis data atau aplikasinya.
e) Masalah integritas (Integrity) : Basis data berisi file yang saling berhubungan, masalah utama adalah bagaimana kaitan antar file tersebut terjadi meski diketahui bahwa file A terkait dengan file B, namun secara teknis ada field yang mengaitkan kedua file tersebut oleh karena itu field kunci tidak dapat diabaikan dalam merancang suatu basis data.
f) Multiple user : Salah satu alasan basis data dibangun adalah karena nantinya data tersebut digunakan oleh banyak orang, baik dalam waktu berbeda maupun bersamaan sehingga kebutuhan akan basis data handal yang mendukung banyak pemakai perlu dipertimbangkan.
g) Data independence (kebebasan data) : Pada aplikasi yang dibuat dengan bahasa pemrograman seperti BASIC misalnya, apabila program telah selesai dibuat dan ternyata terjadi perubahan terhadap struktur file maka program tersebut harus diubah, ini artinya program tersebut tidak bebas terhadap database yang ada. Berlainan dengan paket DBMS apapun yang terjadi pada struktur file, setiap kali hendak melihat data cukup dengan utility LIST. Ini artinya perintah DBMS bebas terhadap database karena apapun perubahan terhadap database, semua perintah akan stabil tanpa ada yang perlu diubah. Data independence dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
? Phisycal Data Independence : Kebolehan untuk mengubah pola fisik database tanpa mengakibatkan suatu aplikasi program ditulis kembali. Modifikasi pada level fisik biasanya hanya pada saat meningkatkan daya guna.
? Logical Data Independence : Kebolehan mengubah pola konseptual tanpa mengakibatkan suatu aplikasi program ditulis kembali. Modifikasi pada level konseptual teristimewa saat struktur logika database berubah, ditambahkan atau dikurangi.
2. Abstraksi Data
Kegunaan utama sistem basis data adalah agar pemakai mampu menyusun suatu pandangan abstraksi dari data. Bayangan mengenai data tidak lagi memperhatikan kondisi sesungguhnya bagaimana satu data masuk ke database disimpan dalam sektor mana, tetapi menyangkut secara menyeluruh bagaimana data tersebut dapat diabstraksikan mengenai kondisi yang dihadapi oleh pemakai sehari-hari. Sistem yang sesungguhnya, tentang teknis bagaimana data disimpan dan dipelihara seakan-akan disembunyikan kerumitannya dan kemudian diungkapkan dalam bahasa dan gambar yang mudah dimengerti oleh orang awam.
Ada tiga kelompok pemakai dalam tingkatan abstraksi saat memandang suatu database, yaitu :
? Level Fisik : Level ini merupakan level abstraksi paling rendah karena menggambarkan bagaimana data disimpan dalam kondisi sebenarnya.
? Level Konseptual : Level ini menggambarkan data apa yang disimpan dalam database dan hubungan relasi yang terjadi antara data dari keseluruhan database. Pemakai tidak memperdulikan kerumitan dalam struktur level fisik lagi, penggambaran cukup dengan memakai kotak, garis,dan hubungan secukupnya.
? Level Pandangan Pemakai (View level) : Level ini merupakan level abstraksi data tertinggi yang menggambarkan hanya sebagian saja yang dilihat dan dipakai dari keseluruhan database, hal ini disebabkan beberapa pemakai database tidak membutuhkan semua isi database.

Read More......

Rabu, 02 Januari 2008

Networking dan Cabling

Pernah anda terfikir untuk membina sistem rangkaian(networking) seperti cybercafe,sekolah,pejabat dan lain-lain.Tentu anda rasa sukar dan memerlukan belanja yang tinggi.Katakan tidak mulai sekarang,kerana anda boleh membina sendiri dengan mengetahui sedikit ilmu cabling dan networking.Anda tentu hairan mengapa di cybercafe dan pejabat mereka boleh berkongsi komputer,printer dan sharing internet.Rahsianya komputer mereka adalah komputer rangkaian.



Pernah anda terfikir untuk membina sistem rangkaian(networking) seperti cybercafe,sekolah,pejabat dan lain-lain.Tentu anda rasa sukar dan memerlukan belanja yang tinggi.Katakan tidak mulai sekarang,kerana anda boleh membina sendiri dengan mengetahui sedikit ilmu cabling dan networking.Anda tentu hairan mengapa di cybercafe dan pejabat mereka boleh berkongsi komputer,printer dan sharing internet.Rahsianya komputer mereka adalah komputer rangkaian.Di cybercafe mereka hanya membuat networking dan setup server dan hasilnya mereka dapat berkongsi internet dengan hanya menggunakan satu modem dan talian telefon sahaja.Mereka mengaut keuntungan dengan membina sistem rangkaian dan sewa internet.Disini, kami menawarkan satu pakej pemelajaran yang cepat dan mudah serta pantas.Jika anda belajar di pusat latihan komputer kos tentu ratusan ringgit atau ribu bergantung kepada level samada permulaan,pertengahan atau lanjutan.

Pakej pemelajaran ini mengandungi cara membuat cabling dan networking seperti cybercafe,pejabat,dll.Ia mengandungi gambarajah yang banyak, hampir 70% untuk pemahaman anda.Ia juga senang dipelajari,dimana ia telah diringkaskan untuk pemahaman yang cepat,mudah dan tepat.

Ia merangkumi dua bahagian iaitu cabling dan setup networking

Cabling: anda diajar bagaimana untuk membuat wayar seperti CAT5 dan lain-lain

Networking: Setup internet sharing,samba,squid,ip masq dll.Penekanan pada os linux kerana ia lebih stabil dan security tinggi.

Faedah mempelajari Networking dan Cabling

1.Membina system rangkaian komputer seperti di sekolah,makmal komputer,pejabat dll.

2.Berkongsi talian internet dengan pc lain.Hanya menggunakan satu modem,hub dan talian telefon.Menjimatkan kos internet.Sesuai untuk cybercafe,sekolah,pejabat dan pusat latihan komputer.

3.Menambah pendapatan dengan mengambil upah cabling dan networking.Setup cybercafe,pejabat dan lain-lain.

4.Berkongsi data,software,printer.Jimat kos perbelanjaan membeli alatan komputer.

5.Tidak memerlukan hardware prestasi tinggi kerana ia berasaskan unix/linux.


Read More......

Subnetting

Subnetting adalah proses membagi 1 network menjadi sub-sub network. Misal kita ingin membagi network perusahaan menjadi divisi-divisi, dimana biasanya hal ini digunakan untuk maintenance, security, dsb.

Proses Subnetting :

Misal Network Address : 175.10.0.0

Kita ingin membagi network address itu untuk 50 divisi.



Karena network address itu adalah ip untuk class B maka default subnet masknya adalah ( untuk lebih jelas mengenai ip class & subnet mask default, dapat dilihat pada IP Addressing ):

255.255.0.0 ( dalam desimal )

11111111.11111111.00000000.00000000 ( dalam biner )

Network Bit Host Bit

Dalam melakukan subnetting, kita meminjam bit dari host bit. Formula yang dipakai dalam subnetting adalah

2^n -2 ≥ jumlah subnet yang kita inginkan ( dalam hal ini divisi )

2^n -2 ≥ 10 ( Why Minus 2 ??? )

Jadi n yang memenuhi syarat adalah n=6

Karena n=6 maka subnet masknya akan menjadi

255.255.252.0 ( dalam desimal )

11111111.11111111.00000000.00000000 ( dalam biner )

Network Bit Subnet Bit Host Bit

Dari Subnetting itu kita akan memiliki range ip untuk setiap divisi yaitu :

175.10.0.0 ( alamat network address ), minus 1

175.10.4.0 divisi 1

175.10.8.0 divisi 2

175.10.12.0 divisi 3

175.10.16.0 divisi 4

……………

175.10.252.0 ( alamat broadcast ), minus 1

Dapat kita lihat ada 2 alamat yang tidak dapat kita gunakan, maka formula yang kita gunakan adalah 2^n -2

by:http://router2me.com

Read More......

Topologi Jaringan

Pada saat suatu komputer ingin berkomunikasi dengan komputer lain melalui LAN (Local Area Network), komputer tersebut membutuhkan media koneksi yang membentuk suatu topologi tertentu.


Pada saat suatu komputer ingin berkomunikasi dengan komputer lain melalui LAN (Local Area Network), komputer tersebut membutuhkan media koneksi yang membentuk suatu topologi tertentu.
Ada 3 topologi yang dikenal di jaringan komputer :
1. Bus, dimana media koneksi yang digunakan adalah kabel CoAX (RG58) atau 10Base-2
Bentuk jaringan Bus menyerupai jalan yg memiliki banyak pemberhentian (bus stop)
2. Star, dimana media koneksi yang digunakan adalah kabel UTP atau 10/100/1000Base-T
Bentuk jaringan Star menyerupai bintang dgn pusatnya adalah suatu hub atau switch
3. Ring, dimana media koneksi yang digunakan adalah kabel UTP cat 3 atau TokenRing
Bentuk jaringan Ring secara fisik menyerupai Star dgn pusatnya adalah suatu perangkat
yg bekerja secara Ring (informasi diputar dlm lingkaran sampai ditemukan tujuannya)

Perbedaan utama antara Hub dan Switch adalah Hub tidak memiliki fasilitas routing, sehingga semua informasi yang datang akan dikirimkan ke semua komputer (broadcast). Sementara Switch memiliki fasilitas routing sehingga informasi yang diterima hanya dikirimkan ke komputer tujuan.
1.Topologi Bus

Topologi Bus menyediakan 1 saluran untuk komunikasi semua perangkat sehinga setiap perangkat harus bergantian menggunakan seluran tersebut. Oleh karenanya hanya ada 2 perangkat yang saling berkomunikasi dalam suatu saat.
Untuk mengefisiensikan penggunaan jaringan, digunakan metode CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access / Collision Detected) yang dapat mengurangi terjadinya masa tenggang (saluran kosong) dengan mendeteksi tabrakan informasi.


Karakteristik jaringan dengan topologi Bus :
- biaya instalasi sangat murah
- kecepatan rata-rata transfer informasi untuk setiap perangkat sangat lambat karena harus bergantian menggunakan saluran
- sulit untuk manajemen jaringan
- sulit untuk expand (menambah) jaringan

2.Topologi Star

Pada saat suatu komputer ingin berkomunikasi dengan komputer lain melalui LAN (Local Area Network), komputer tersebut membutuhkan media koneksi yang membentuk suatu topologi tertentu.
Ada 3 topologi yang dikenal di jaringan komputer :
1. Bus, dimana media koneksi yang digunakan adalah kabel CoAX (RG58) atau 10Base-2
Bentuk jaringan Bus menyerupai jalan yg memiliki banyak pemberhentian (bus stop)
2. Star, dimana media koneksi yang digunakan adalah kabel UTP atau 10/100/1000Base-T
Bentuk jaringan Star menyerupai bintang dgn pusatnya adalah suatu hub atau switch
3. Ring, dimana media koneksi yang digunakan adalah kabel UTP cat 3 atau TokenRing
Bentuk jaringan Ring secara fisik menyerupai Star dgn pusatnya adalah suatu perangkat
yg bekerja secara Ring (informasi diputar dlm lingkaran sampai ditemukan tujuannya)


3.Topologi Ring

Pada saat suatu komputer ingin berkomunikasi dengan komputer lain melalui LAN (Local Area Network), komputer tersebut membutuhkan media koneksi yang membentuk suatu topologi tertentu.
Ada 3 topologi yang dikenal di jaringan komputer :
1. Bus, dimana media koneksi yang digunakan adalah kabel CoAX (RG58) atau 10Base-2
Bentuk jaringan Bus menyerupai jalan yg memiliki banyak pemberhentian (bus stop)
2. Star, dimana media koneksi yang digunakan adalah kabel UTP atau 10/100/1000Base-T
Bentuk jaringan Star menyerupai bintang dgn pusatnya adalah suatu hub atau switch
3. Ring, dimana media koneksi yang digunakan adalah kabel UTP cat 3 atau TokenRing
Bentuk jaringan Ring secara fisik menyerupai Star dgn pusatnya adalah suatu perangkat
yg bekerja secara Ring (informasi diputar dlm lingkaran sampai ditemukan tujuannya)


by:Wikimedia


Read More......

Selasa, 01 Januari 2008

Konsep Dasar IP Address

Walaupun bagi para pengguna Internet umumnya kita hanya perlu mengenal hostname dari mesin yang dituju, seperti: server.indo.net.id, rad.net.id, ui.ac.id, itb.ac.id. Bagi komputer untuk bekerja langsung menggunakan informasi tersebut akan relatif lebih sulit karena tidak ada keteraturan yang dapat di programkan dengan mudah. Untuk mengatasi hal tersebut, komputer mengidentifikasi alamat setiap komputer menggunakan sekumpulan angka sebanyak 32 bit yang dikenal sebagai IP address.

Walaupun bagi para pengguna Internet umumnya kita hanya perlu mengenal hostname dari mesin yang dituju, seperti: server.indo.net.id, rad.net.id, ui.ac.id, itb.ac.id. Bagi komputer untuk bekerja langsung menggunakan informasi tersebut akan relatif lebih sulit karena tidak ada keteraturan yang dapat di programkan dengan mudah. Untuk mengatasi hal tersebut, komputer mengidentifikasi alamat setiap komputer menggunakan sekumpulan angka sebanyak 32 bit yang dikenal sebagai IP address.

Adanya IP Address merupakan konsekuensi dari penerapan Internet Protocol untuk mengintegrasikan jaringan komputer Internet di dunia. Seluruh host (komputer) yang terhubung ke Internet dan ingin berkomunikasi memakai TCP/IP harus memiliki IP Address sebagai alat pengenal host pada network. Secara logika, Internet merupakan suatu network besar yang terdiri dari berbagai sub network yang terintegrasi. Oleh karena itu, suatu IP Address harus bersifat unik untuk seluruh dunia. Tidak boleh ada satu IP Address yang sama dipakai oleh dua host yang berbeda. Untuk itu, penggunaan IP Address di seluruh dunia dikoordinasi oleh lembaga sentral Internet yang di kenal dengan IANA - salah satunya adalah Network Information Center (NIC) yang menjadi koordinator utama di dunia untuk urusan alokasi IP Address ini adalah :

InterNIC Registration Services Network Solution Incorporated 505 Huntmar Park Drive, Herndon, Virginia 22070 Tel: [800] 444-4345, [703] 742-4777 FAX: [703] 742-4811 E-mail: hostmaster@internic.net

Sedangkan untuk tingkat Asia Pasifik saat ini masih dikoordinasi oleh:

Asia Pacific Network Information Center c/o Internet Initiative Japan, Inc. Sanbancho Annex Bldg., 1-4, Sanban-cho, Chiyoda-ku, Tokyo, 102 Japan Tel: +81-3-5276-3973 FAX: +81-3-5276-6239 E-mail: domreg@apnic.net http://www.apnic.net

Struktur IP Address

IP Address terdiri dari bilangan biner sepanjang 32 bit yang dibagi atas 4 segmen. Tiap segmen terdiri atas 8 bit yang berarti memiliki nilai desimal dari 0 - 255. Range address yang bisa digunakan adalah dari 00000000.00000000.00000000.00000000 sampai dengan 11111111.11111111.11111111.11111111. Jadi, ada sebanyak 232 kombinasi address yang bisa dipakai diseluruh dunia (walaupun pada kenyataannya ada sejumlah IP Address yang digunakan untuk keperluan khusus). Jadi, jaringan TCP/IP dengan 32 bit address ini mampu menampung sebanyak 232 atau lebih dari 4 milyar host. Untuk memudahkan pembacaan dan penulisan, IP Address biasanya direpresentasikan dalam bilangan desimal. Jadi, range address di atas dapat diubah menjadi address 0.0.0.0 sampai address 255.255.255.255. Nilai desimal dari IP Address inilah yang dikenal dalam pemakaian sehari-hari. Beberapa contoh IP Address adalah :

44.132.1.20
167.205.9.35
202.152.1.250

Ilustrasi IP Addres dalam desimal dan biner dapat dilihat pada gambar 1 berikut :


Gambar 1. IP Address dalam Bilangan Desimal dan Biner
IP Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian network (bit-bit network/network bit) dan bagian host (bit-bit hostst bit). Bit network berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan bit host berperan dalam identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki bit network yang sama. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan network bit/network number, sedangkan sisanya untuk host. Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network.


Ada 3 kelas address yang utama dalam TCP/IP, yakni kelas A, kelas B dan kelas C. Perangkat lunak Internet Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji beberapa bit pertama dari IP Address. Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut : ·

* Jika bit pertama dari IP Address adalah 0, address merupakan network kelas A. Bit ini dan 7 bit berikutnya (8 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 24 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian hanya ada 128 network kelas A, yakni dari nomor 0.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx, tetapi setiap network dapat menampung lebih dari 16 juta (2563) host (xxx adalah variabel, nilainya dari 0 s/d 255). Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar 2 berikut.

Gambar 2. Struktur IP Address Kelas A

* Jika 2 bit pertama dari IP Address adalah 10, address merupakan network kelas B. Dua bit ini dan 14 bit berikutnya (16 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 16 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian terdapat lebih dari 16 ribu network kelas B (64 x 256), yakni dari network 128.0.xxx.xxx - 191.255.xxx.xxx. Setiap network kelas B mampu menampung lebih dari 65 ribu host (2562). Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar 3 berikut.

Gambar 3. Struktur IP Address Kelas B

* Jika 3 bit pertama dari IP Address adalah 110, address merupakan network kelas C. Tiga bit ini dan 21 bit berikutnya (24 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 8 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian terdapat lebih dari 2 juta network kelas C (32 x 256 x 256), yakni dari nomor 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx. Setiap network kelas C hanya mampu menampung sekitar 256 host. Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4. Struktur IP Address Kelas C

Selain ke tiga kelas di atas, ada 2 kelas lagi yang ditujukan untuk pemakaian khusus, yakni kelas D dan kelas E. Jika 4 bit pertama adalah 1110, IP Address merupakan kelas D yang digunakan untuk multicast address, yakni sejumlah komputer yang memakai bersama suatu aplikasi (bedakan dengan pengertian network address yang mengacu kepada sejumlah komputer yang memakai bersama suatu network). Salah satu penggunaan multicast address yang sedang berkembang saat ini di Internet adalah untuk aplikasi real-time video conference yang melibatkan lebih dari dua host (multipoint), menggunakan Multicast Backbone (MBone). Kelas terakhir adalah kelas E (4 bit pertama adalah 1111 atau sisa dari seluruh kelas). Pemakaiannya dicadangkan untuk kegiatan eksperimental.

Jenis kelas address yang diberikan oleh kooordinator IP Address bergantung kepada kebutuhan instansi yang meminta, yakni jumlah host yang akan diintegrasikan dalam network dan rencana pengembangan untuk beberapa tahun mendatang. Untuk perusahaan, kantor pemerintah atau universitas besar yang memiliki puluhan ribu komputer dan sangat berpotensi untuk tumbuh menjadi jutaan komputer, koordinator IP Address akan mempertimbangkan untuk memberikan kelas A. Contoh IP Address kelas A yang dipakai di Internet adalah untuk amatir paket radio seluruh dunia, mendapat IP nomor 44.xxx.xxx.xxx. Untuk kelas B, contohnya adalah nomor 167.205.xxx.xxx yang dialokasikan untuk ITB dan jaringan yang terkait ke ITB dibawah koordinator Onno W. Purbo.

Address Khusus

Selain address yang dipergunakan untuk pengenal host, ada beberapa jenis address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host. Address tersebut adalah :

* Network Address
Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet. Misalkan untuk host dengan IP Address kelas B 167.205.9.35. Tanpa memakai subnet, network address dari host ini adalah 167.205.0.0. Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host pada 2 segmen terakhir menjadi 0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router cukup melihat network address (167.205) untuk menentukan kemana paket tersebut harus dikirimkan. Contoh untuk kelas C, network address untuk IP address 202.152.1.250 adalah 202.152.1.0. Analogi yang baik untuk menjelaskan fungsi network address ini adalah dalam pengolahan surat pada kantor pos. Petugas penyortir surat pada kantor pos cukup melihat kota tujuan pada alamat surat (tidak perlu membaca seluruh alamat) untuk menentukan jalur mana yang harus ditempuh surat tersebut. Pekerjaan “routing” surat-surat menjadi lebih cepat. Demikian juga halnya dengan router di Internet pada saat melakukan routing atas paket-paket data.

* Broadcast Address

Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti diketahui, setiap paket IP memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh paket tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang memproses paket tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim paket kepada seluruh host yang ada pada networknya ? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi paket sebanyak jumlah host tujuan. Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban kerja host pengirim bertambah, padahal isi paket-paket tersebut sama. Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima paket tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada network yang sama harus memiliki address broadcast yang sama dan address tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP Address untuk host tertentu. Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima paket : pertama adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada network tempat host tersebut berada. Address broadcast diperoleh dengan membuat seluruh bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast addressnya adalah 167.205.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga 11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca 255.255). Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.

* Netmask

Adalah address yang digunakan untuk melakukan masking / filter pada proses pembentukan routing supaya kita cukup memperhatikan beberapa bit saja dari total 32 bit IP Address. Artinya dengan menggunakan netmask tidak perlu kita memperhatikan seluruh (32 bit) IP address untuk menentukan routing, akan tetapi cukup beberapa buah saja dari IP address yg kita perlu perhatikan untuk menentukan kemana packet tersebut dikirim.

Kaitan antara host address, network address, broadcast address & network mask sangat erat sekali - semua dapat dihitung dengan mudah jika kita cukup paham mengenai bilangan Biner. Jika kita ingin secara serius mengoperasikan sebuah jaringan komputer menggunakan teknologi TCP/IP & Internet, adalah mutlak bagi kita untuk menguasai konsep IP address tersebut. Konsep IP address sangat penting artinya bagi routing jaringan Internet. Kemampuan untuk membagi jaringan dalam subnet IP address penting artinya untuk memperoleh routing yang sangat effisien & tidak membebani router-router yang ada di Internet. Mudah-mudahan tulisan awal ini dapat membuka sedikit tentang teknologi / konsep yang ada di dalam Internet.

BY: www.indoforum.org
__________________

Read More......

Pengalamatan IP adrress

Komputer adalah sebuah peralatan elektornik yang dibuat dari switch elektronik. Pada level terendah semua keputusan tergantung pada switch elektronik tersebut yang hanya akan bereaksi pada sinyal listrik. Sinyal listrik dimengerti dengan adanya perbedaan pada saat menyala dan pada saat tidak menyala.
Untuk menerangkan kedua keadaan yang berbeda tersebut, maka dikenal sistem angka biner. Pada sistem ini dikenal dengan dua simbol yang berbeda yaitu ‘0’ dan ‘1’.

Sistem Penomoran Pada Komputer
Komputer adalah sebuah peralatan elektornik yang dibuat dari switch elektronik. Pada level terendah semua keputusan tergantung pada switch elektronik tersebut yang hanya akan bereaksi pada sinyal listrik. Sinyal listrik dimengerti dengan adanya perbedaan pada saat menyala dan pada saat tidak menyala.
Untuk menerangkan kedua keadaan yang berbeda tersebut, maka dikenal sistem angka biner. Pada sistem ini dikenal dengan dua simbol yang berbeda yaitu ‘0’ dan ‘1’.
Satuan Yang Berlaku Pada Sistem Komputer
1. bit – satuan terkecil yang sama dengan angka 0 saja atau angka 1 saja pada angka biner.
2. Byte – satu byte sama dengan 8 bit.
3. kb (Kilobit) – 1 kilobit disamakan dengan 1000 bit
4. kB (kilobyte) – 1 kilobyte disamakan dengan 1000 byte (tepatnya 1024 byte)
5. kbps (kilobits per second) – ini adalah standar ukuran satuan jumlah data yang dikirim melalui koneksi jaringan.
6. kBps (kilobytes per second) – sama dengan kbps hanya saja berbeda jumlahnya.
7. Mb (megabit) – 1 megabit disamakan dengan 1 juta bit.
8. MB (megabyte) – 1 megabyte disamakan dengan 1 juta byte (tepatnya 1.048.576 byte). 1 megabyte sering disingkat dengan sebutan ‘meg’.
9. Mbps (megabits per second) – ini adalah standar ukuran satuan jumlah data yang dikirim melalui jaringan.
10. MBps (megabytes per second) – sama dengan Mbps hanya saja berbeda jumlahnya.

Konversi Angka Biner ke Angka Desimal
Untuk dapat melakukan konversi angka biner ke angka desimal kita harus mengetahui terlebih dahulu bahwa angka biner hanya memiliki 2 simbol yaitu ‘0’ dan ‘1’. Sedangkan angka desimal memiliki 10 simbol yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8, dan 9. kombinasi angka biner tidak menimbulkan sebutan baru pada yang menimbulkan cara perhitungan baru. Tetapi pada angka desimal, kombinasinya menghasilkan sebutan baru dan juga cara perhitungan yang berbeda.

Dengan demikian didapatkan perhitungan:
(128x1)+(64x0)+(32x1)+(16x1)+(8x1)+(6x0)+(2x0)+(1x1)
128 +0 +32 +16 +8 +0 +0 +1 = 185
Jadi angka desimal yang didapat adalah 185 (seratus delapan puluh lima)
Jadi angka desimal yang didapat adalah 185 (seratus delapan puluh lima)
Pengalamatan IP (IP Addressing)
IP Address dikenal didalam kita melakukan koneksi jaringan. Prinsipnya apabila komputer kita hendak bergabung dalam komunitas jaringan, maka komputer tersebut harus memiliki nama dan alamat korespondensi agar komunikasi dapat berjalan dengan baik. Hal ini layaknya apabila kita melakukan kegiatan surat-menyurat.
IP address dibagi menjadi beberapa kelas, yaitu:
Kelas A : 0.0.0.0 sampai dengan 127.255.255.255
Kelas B : 128.0.0.0 sampai dengan 191.255.255.255
Kelas C : 192.0.0.0 sampai dengan 223.255.255.255
Kelas D : 224.0.0.0 sampai dengan 239.255.255.255
Kelas E : 240.0.0.0 sampai dengan 255.255.255.255
Pembagian kelas ini dimaksudkan untuk kebutuhan tertentu. Sehingga tidak terjadi saling mengganggu apabila terdapat sebuah jaringan yang sangat besar seperti internet.
Kelas A digunakan untuk jaringan yang sangat besar dengan memiliki banyak host. Pada kelas ini hanya ada terdapat 8 identitas jaringan.
Kelas B digunakan pada jaringan yang menengah sampai ke jaringan yang besar. Pada kelas ini terdapat 16 identitas jaringan.
Kelas C digunakan pada jaringan yang kecil. Kelas ini banyak dipakai pada perusahaan yang berinvestasi pada jaringan. Pada kelas ini terdapat 24 identitas jaringan yang dapat dipakai.
Kelas D hanya digunakan untuk Multicating. Yaitu apabila kita menginginkan untuk mengirim data kepada beberapa penerima sekaligus atau sebuah grup.
Kelas E digunakan hanya untuk kepentingan penelitian oleh IETF (Interner Engineering Task Force). Tidak digunakan oleh umum.
Public IP
Penggunaan IP address oleh semua pihak dapat menyebabkan terjadinya kesamaan nomor IP yang digunakan. Hal ini menyebabkan dijelaskannya aturan mengenai IP Public. IP jenis ini digunakan oleh setiap orang yang ini memasuki kominitas jaringan yang besar seperti internet. IP Public adalah semua nomor IP pada semua kelas yang ada kecuali IP Private.
Private IP
IP Private terbagi pada setiap kelas IP Address.
Kelas A : 10.0.0.0 samapai dengan 10.255.255.255 --> 1 identitas jaringan
Kelas B : 172.16.0.0 sampai dengan 172.31.255.255 --> 16 identitas jaringan
Kelas C : 192.168.0.0 sampai dengan 192.168.255.255 --> 256 identitas jaringan
Classless IP Address
Di Indonesia mungkin belum terlalu menjadi masalah apabila kehabisan kelas IP yang bisa digunakan. Karena belum banyaknya instansi atau institusi yang menanamkan investasi pada jaringan. Sehingga pembuatan jaringan skala besar masih sangat jarang. Tetapi di negara maju, telah terjadi kebingungan karena kesulitan dalam penggunaan nomor IP pada setiap kelas. Ini karena telah habisnya kelas IP yang bisa digunakan, apalagi apabila harus menggunakan IP Public.
IP Address yang disusun dengan ruang sebesar 32-bit sudah dianggap tidak memamdai. Kemudian dikembangkan IP Address dengan ruang sebesar 128-bit. Hal ini menyebabkan diharuskannya digunakan protokol IP jenis baru yaitu IPv6. Ini belum menjadi solusi yang banyak dipakai karena nilai investasi yang tidak sedikit dalam implementasinya.
Manilpulasi IP Address secara internal pada masing-masing pihak banyak dilakukan guna mengatasi permasalahan ini. Sampai saat ini tindakan tersebut yang dinamakan CIDR (Classless Interdomain Routing) menjadi solusi populer.
CIDR menganggap semua IP Address terdapat pada kelas yang sama sehingga apabila kita ingin membedakan perlakuan berbeda pada kelas yang berbeda juga, kita cukup melakukan suatu routing khusus yang akan mengatur perlakuan tersebut. Itulah kenapa terdapat istilah Classless IP Address.
Subnetting
Seperti yang telah dibahas sebelumnya. Untuk membedakan segmen jaringan kita harus membuatnya memiliki nomor IP yang berbeda kelas juga. Hal ini memiliki keuntungan dan kerugian sebagai berikut:
Keuntungan:
1. Tidak sulit dalam memilih jenis kelas IP yang akan dipakai.
2. Memiliki banyak sisa nomor IP dalam satu kelas, kalau nanti kita akan menambahkan host.
Kerugian:
1. Server yang menjadi domain controller akan menjadi sangat sibuk apabila host yang terdapat dalam 1 domain sudah terlalu banyak.
2. Akan terjadi delay yang panjang apabila banyak terjadi tabrakan data.
3. Akan sering terjadi tabrakan data karena banyaknya host yang terdapat dalam 1 domain.
4. Apabila terjadi Broadcast Storm, maka seluruh anggota jaringan akan menerima akibatnya. Ini berarti terjadi Jam pada jaringan.
Terdapat banyak kerugiannya apabila kita membangun jaringan komputer dengan hanya menggunakan 1 domain. Sehingga subnetting menjadi solusi yang dianjurkan
diterapkan pada jaringan yang telah memiliki banyak host dengan banyak jenis data yang beredar di dalamnya.
Subnetting adalah tindakan membagi kelas IP dalam kelas IP yang sudah ditentukan berdasarkan kelas yang umum (Kelas A, B, C, dst). Setiap kelas IP memiliki subnet mask default yang menyatakan termasuk kelas manakah IP yang kita pakai.
Kelas A : Default Subnet Mask --> 255.0.0.0
Kelas B : Default Subnet Mask --> 255.255.0.
Kelas C : Default Subnet Mask --> 255.255.255.

Read More......